Review : Lembaga Keuangan Bank
Perencanaan dan Analisis Keuangan.
Sama halnya di dalam laporan keuangan bank terdapat
neraca yang berisi Aset Lancar, Aset Tetap, Kewajiban serta Modal. Aset
merupakan investasi, sedangkan kewajiban serta modal adalah pembiayaan. Bank
sebagai salah satu lembaga keuangan memiliki fungsi untuk menjaga stabilitas
perekonomian dan stabilitas nilai rupiah. Fungsi bank seperti kedua tangan,
yaitu tangan kanan dan tangan kiri. Dimana untuk menjaga kestabilan, tangan
kanan bank menghimpun dana dari para nasabahnya, sedangkan tangan kiri bank
harus mengeluarkan kredit bagi masyarakat agar jumlah uang beredar tetap stabil
, dan bank juga memiliki keuntungan dari bunga kredit tersebut sehingga nasabah
yang menyimpan uangnya di bank bisa mendapat kelebihan berupa bunga.
Use
of Fund ( Penggunaan Dana )
|
Source
of Fund ( Sumber Dana )
|
Kas
|
Giro
|
Simpanan di Bank Indonesia
|
Tabungan
|
Aktiva Produktif meliputi :
-
Simpanan di Bank
-
Surat berharga
-
Penempatan Dana
-
Kredit
|
Deposito
|
Asset tetap
|
Modal
|
LPS
berguna untuk menjaga kepentingan nasabah. PAPI adalah Pedoman Akuntansi
Perbankan Indonesia. Didalam perbankan terdapat efek domino yakni adanya
terkaitan antara satu dengan yang lain. Obligasi di bank tergantung di sisi
aktiva atau passiva, bila mempunyai obligasi maka aktiva sedangkan kalo di jual
passiva.
Defisit atau surplus merupakan
selisih antara penerimaan dan pengeluaran. Pengeluaran yang melebihi penerimaan
disebut deficit, sebaliknya, penerimaan yang melebihi pengeluaran
disebut surplus.
Sistem Informasi Perbankan
:: Sistem Informasi Manajemen –
Sektor Perbankan Bank Indonesia (SIM-SPBI)
SIMSPBI
merupakan sistem informasi terpadu untuk mendukung tugas pengawasan, pemeriksaan
dan pengaturan perbankan BI.
Tujuan
dari penerapan SIM-SPBI adalah :
- Meningkatkan efektivitas dan efisiensi sistem pengawasan dan pemeriksaan bank;
- Menciptakan keseragaman (standarisasi) dalam pelaksanaan tugas pengawasan dan pemeriksaan bank.
- Mengoptimalkan Pengawas dan Pemeriksa Bank dalam menganalisa kondisi bank sehingga dapat meningkatkan mutu pengawasan dan pemeriksaan bank;
- Memudahkan audit trail oleh pihak yang berkepentingan;
- Meningkatkan keamanan dan integritas data serta informasi
SIM-SPBI
terdiri dari 3 subsistem yakni :
- Sistem Informasi Manajemen Pengawasan (SIMWAS), merupakan sistem informasi untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi tugas-tugas pengawasan, pemeriksaan dan penelitian bank umum. Melalui SIMWAS, pengawas bank akan mampu mengoptimalkan kegiatan analisa dan memperoleh informasi mengenai kondisi keuangan bank (termasuk Tingkat Kesehatan Bank dan profil risiko) secara cepat. Modul-modul yang tersedia antara lain modul Data Pokok Bank dan modul Fit and Proper Test (FPT).
- Sistem Informasi Bank dalam Investigasi (SIBADI), merupakan sistem informasi untuk meningkatkan tertib administrasi dan kemudahan pemantauan tugas dalam rangka investigasi tindak pidana di bidang perbankan. Melalui SIBADI, dapat dilakukan pemantauan terhadap perkembangan investigasi atas dugaan tindak pidana yang diakukan oleh suatu bank sejak laporan penyimpangan diterima, jadwal investigasi, langkah-langkah yang telah dilakukan sampai dengan hasil akhir investigasi dimaksud.
- Data Mart Data Pokok Bank, yang menyediakan informasi yang berkaitan dengan kelembagaan, kepemilikan dan kepengurusan, operasional dan strategi pengawasan yang diterapkan pada suatu bank sehingga diharapkan dapat mengoptimalkan informasi dalam rangka pengawasan dan pembinaan bank.
::
Sistem Informasi Debitur (SID)
SID
adalah sistem yang menyediakan informasi mengenai debitur baik perorangan
maupun badan usaha, yang diolah berdasarkan laporan penyediaan dana yang
diterima Bank Indonesia dari Pelapor. SID dikembangkan dengan tujuan untuk
membantu :
- Bagi pemberi kredit, antara lain :
- Membantu dalam mempercepat proses analisis dan pengambilan keputusan pemberian kredit
- Mengurangi ketergantungan pemberi kredit kepada agunan konvensional.Pemberi kredit dapat menilai reputasi kredit calon debitur sebagai pengganti/pelengkap agunan.
- Bagi penerima kredit, antara lain :
- Mempercepat waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh persetujuan kredit
- Nasabah baru,khususnya yang tergolong sebagai UMKM,a kan mendapat akses yang lebih luas kepada pemberi kredit dengan mengandalkan reputasi keuangannya tanpa harus tergantung pada kemampuan untuk menyediakan agunan.
::
Sistem Informasi Manajemn Pengawasan BPR (SIMWAS BPR)
SIMWAS-BPR
merupakan sistem informasi untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi sistem
pengawasan BPR. Melalui SIMWAS, pengawas BPR akan mampu mengoptimalkan kegiatan
analisis terhadap kondisi BPR, mempercepat diperolehnya informasi kondisi
keuangan BPR (termasuk Tingkat Kesehatan BPR), meningkatkan keamanan dan
integritas data serta informasi perbankan. Modul-modul yang tersedia dalam
aplikasi SIMWAS BPR antara lain modul perizinan pendirian BPR, data pokok BPR,
Tingkat Kesehatan BPR, status BPR, cabut izin usaha dan likuidasi BPR.
Giro tidak mengurangi uang
dilaci bank umum tetapi mengurangi simpanan Giro di Bank Indonesia.
Sistem
Kliring Elektronik
Kliring (dari bahasa Inggris
clearing) sebagai suatu istilah dalam dunia perbankan dan keuangan menunjukkan
suatu aktivitas yang berjalan sejak saat terjadinya kesepakatan untuk suatu
transaksi hingga selesainya pelaksanaan kesepakatan tersebut.
Kliring sangat dibutuhkan sebab
kecepatan dalam dunia perdagangan jauh lebih cepat daripada waktu yang
dibutuhkan guna melengkapi pelaksanaan aset transaksi.
Fee base income adalah pendapatan
bank yang bukan dihasilkan dari bunga.
Warkat Kliring Sistem
Kliring
·
Cek - Manual
·
Bilyet Giro -
Semi Otornasi
·
Wesel Bank Untuk
Transfer -
Otornasi
·
Surat Bukti
Penerimaan -
Elektronik
·
Note Debet
·
Note Kredit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar