Perkembangan
Strategi dan Perencanaan Pembangunan Ekonomi Indonesia
1. Pengertian
Strategi Pembangunan
Strategi pembangunan
adalah upaya untuk mengantisipasi ketidakseimbangan yang terjadi yang bersifat
akumulatif, atau sebagai peran arahan bagi proses pembangunan untuk berjalan
menuju tujuan yang ingin dicapai sebagai tolak ukur keberhasilan proses
pembangunan.
·
Ciri perencanaan pembangunan :
·
Berisi upaya untuk mencapai perkembangan ekonomi
·
Meningkatnya pendapatan perkapita
·
Merubah struktur ekonomi
·
Meningkatnya kesempatan kerja bagi masyarakat
·
Pemerataan pembangunan
·
Rumusan tujuan kebijakan pembangunan
dan target yang lebih spesifik untuk tujuan pembangunan yaitu:
· Pembanguna sumber daya
insani merupakan tujuan pertama kali dari kebijakan pembangunan
· Perluasan produksi yang
bermanfaat
· Perbaikan kualitas
hidup dengan memberikan prioritas pada 3 hal yakni terciptanya lapangan kerja,
sistem keamanan yang luas dan pembagian kekayaan dan pendapatan yang merata.
· Pembanguana yang
seimbang yakni harmonisasi antar daerah berbeda dalam satu Negara dan antar
sektor ekonomi
· Teknologi baru yakni
berkembangnya teknologi tepat guna yang sesuai kondisi dan aspirasi negara
· Berkurangnya
ketergantungan pada dunia luar dan dengan semakin menyatunya kerjasama yang
solid dalam Negara.
2.
Macam-Macam Strategi Pembangunan
Indonesia
Salah
satu konsep penting yang perlu diperhatikan dalam mempelajari perekonomian
suatu negara adalah mengetahui tentang strategi pembangunan ekonomi. Beberapa
strategi pembangunan ekonomi yang dapat disampaikan adalah :
a. Strategi Pertumbuhan
Pada intinya dari konsep strategi
yang pertama ini sebagai berikut :
•
Strategi pembangunan ekonomi suatu negara akan terpusat pada upaya pembentukan
modal, serta bagaimana menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah dan
memusat, sehingga dapat menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi.
•
Selanjutnya bahwa pertumbuhan ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah
melalui proses merambat ke bawah ( trickle – down – effect ) pendistribusian
kembali.
•
Jika terjadi ketimpangan atau ketidakmerataan hal tersebut merupakan syarat
terciptanya pertumbuhan ekonomi.
•
Kritik paling keras dari strategi yang pertama ini adalah bahwa pada kenyataan
yang terjadi adalah ketimpangan yang semakin tajam.
b. Strategi pembangunan dengan pemerataan
Inti dari konsep strategi ini adalah dengan
ditekankannya peningkatan pembangunan melalui teknik sosial engineering, seperti halnya melalui
penyusunan perencanaan induk, dan paket program terpadu.
c. Strategi ketergantungan
Tidak sempurnanya konsep strategi pertama dan
kedua mendorong para ahli ekonomi mencari alternatif lain sehingga pada tahun
1965 muncul strategi pembangunan dengan nama strategi ketergantungan.
Inti dari konsep
strategi tergantungan adalah :
• Kemiskinan di
negara – negara berkembang lebih disebabkan karena adanya ketergantungan negara
tersebut dari pihak / negara lainnya
• Teori
ketergantungan ini kemudian dikritik oleh Kothari dengan mengatakan “Teori
ketergantungan tersebut memang cukup relevanm namun sayangnya telah mnjadi
semacam dalih terhadap kenyataan dari kurangnya usaha untuk membangun
masyarakat sendiri.
d. Strategi yang berwawasan ruang
Strategi ini dikemukakan oleh Myrdall dan
Hirschman, yang mengemukakan sebab – sebab kurang mampunya daerah miskin
berkembang secepat daerah yang lebih kaya / maju.
Menurut mereka kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah maju dikarenakan kemampuan / pengaruh menyetor dari kaya ke miskin (Spread Effects) lebih kecil daripada terjadnya aliran sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya (Back-wash-effects).
Menurut mereka kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah maju dikarenakan kemampuan / pengaruh menyetor dari kaya ke miskin (Spread Effects) lebih kecil daripada terjadnya aliran sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya (Back-wash-effects).
e. Strategi Pendekatan kebutuhan pokok
Sasaran dari strategi ini
adalah menanggulangi kemiskinan secara masal. Strategi ini selanjutnya
dikembangkan oleh Organisasi Perburuhan Sedunia (ILO) pada tahun 1975,
dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat dipenuhi
jika pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada
pengangguran. Oleh karena itu sebaiknya usaha-usaha diarahkan pada penciptaan
lapangan kerja, peningkatan kebutuhan pokok dan sejenisnya.
3. Faktor
yang mempengaruhi strategi pembangunan
Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pembangunan diantaranya adalah :
1.
Sumber Daya Alam ( SDA ), SDA adalah salah satu faktor yang sangat
penting dalam pembangunan ekonomi, jika SDA mencukupi dan di manfaatkan
sebaik-baiknya, pembangunan dan pertumbuhan ekonomi suatu Negara akan cepat.
2. Sumber Daya Manusia ( SDM ), SDM merupakan
salah satu faktor berikutnyayang sangat penting untuk pembangunan ekonomi,
jikasemakin baik SDM, makan akan semakin cepat jalannya suatu pembangunan.
3. Tenaga Ahli, disini tenaga ahli bisa di
samakan dengan SDM, tetapi tenaga ahli adalah SDM yang dilatih dan di didik
sehingga lebih mempunyai skill dan keterampilan.
4. Teknologi.
(Sumber : http://haris14.wordpress.com/2011/05/15/macam-%E2%80%93-macam-strategi-pembangunan-indonesia/ )
4.
Strategi Pembangunan Ekonomi di
Indonesia
Sebelum orde baru strategi pembangunan di
Indonesia secara teori telah diarahkan pada usaha pencapaian laju pertumbuhan
ekonomi yang tinggi. Namun pada kenyataannya nampak adanya kecenderungan lebih menitikberatkan
pada tujuan-tujuan politik dan kurang memperhatikan pembangunan ekonomi.
Sedangkan pada awal orde baru, strategi
pembangunan di Indonesia lebih di arahkan pada tindakan pembersihan dan
perbaikan kondisi ekonomi yang mendasar, terutama usaha-usaha untuk menekan
laju inflasi yang sangat tinggi (hyper inflasi).
Dari keterangan pemerintah yang ada, dapat
sedikit disimpulkan bahwa strategi pembangunan di Indonesia tidak mengenal
perbedaan strategi yang ekstrem. Sebagai contoh selain strategi pemerataan
pembangunan, Indonesiapun tidak mengesampingkan strategi pertumbuhan, dan
strategi yang berwawasan ruang (terbukti dengan dibaginya wilayah Indonesia
dengan berbagai wilayah pembangunan I,II,III, dan seterusnya).
5.
Perencanaan Pembangunan
a)
Manfaat Perencanaan
Pembangunan
Fungsi/Manfaat
Perencanaan yaitu sebagai penuntun arah, minimalisasi Ketidakpastian,
minimalisasi inefisiensi sumber daya, dan penetapan Standar dalam Pengawasan
Kualitas.
Perencanaan
pembangunan, menurut Bintoro Tjokromidjojo, memiliki manfaat perencanaan adalah
:
·
Dengan adanya perencanaan diharapkan terdapatnya
suatu persyaratan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang ditujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan.
·
Dengan perencanaan maka dapat dilakukan suatu
perkiraan terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaa yang akan dilalui.
·
Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih
berbagai alternatif tentang cara yang terbaik atau kesempatan untuk memilih
kombinasi cara yang terbaik.
·
Dengan perencanaan dapat dilakukan penyusunan
skala prioritas
·
Dengan adanya rencana maka akan ada suatu alat
pengukur untuk mengadakan suatu pengawasan dan evaluasi
·
Penggunaan dan alokasi sumber-sumber pembangunan
yang terbatas adanya secara lebih efisien dan efektif
·
Dengan
perencanaan, perkembangan ekonom yang mantap atau pertumbuhan ekonomi yang
terus menerus dapat ditingkatkan
·
Dengan perencanaan dapat dicapai stabilitas
ekonomi, menghadapi siklis konjungtur.
b) Periode
Perencanaan Pembangunan
Dalam sejarah perkembangannya, perencanaan pembangunan ekonomi Indonesia
dibagi dalam beberapa periode,
yakni :
v
Periode Orde Baru, dibagi dalam :
•
Periode 1945 – 1950
•
Periode 1951 – 1955
•
Periode 1956 – 1960
•
Periode 1961 – 1966
v
Periode Setelah Orde Baru dibagi dalam :
•
Periode 1966 s/d periode stabilisasi dan rehabilitasi
•
Periode Repelita I : 1969/70 – 1973/74
•
Periode Repelita II : 1974/75 – 1978/79
•
Periode Repelita III : 1979/80 – 1983/84
•
Periode Repelita IV : 1984/85 – 1988/89
•
Periode Repelita V : 1989/90 – 1993/94
v
Jadi komentar saya tentang
“Perkembangan Strategi dan Perencanaan Pembangunan Ekonomi Indonesia” :
Menurut
saya perkembangan strategi dan perencanaan di Indonesia adalah Indonesia pasti
pernah mengalami keuangan yang sedikit dalam arti krisis moneter pada tahun
1997 menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi semakin menurun. Merosotnya
pertumbuhan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari masalah kondisi usaha sektor
swasta yang makin melambat kinerjanya. Kelambatan ini terjadi antara lain
karena sulitnya memperoleh bahan baku impor yang terkait dengan tidak
diterimanya LC Indonesia dan beban pembayaran hutang luar negeri yang semakin
membengkak sejalan dengan melemahnya rupiah serta semakin tingginya tingkat
bunga bank. Kerusuhan yang terjadi di beberapa kota dalam bulan Mei 1998
diperkirakan akan semakin melambatkan kinerja swasta Tapi sejalannya waktu
krisis ini mulai dapat teratasi dengan adanya sistem perencanaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar