Kamis, 26 Juni 2014

REVIEW BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BANK 2

Nama : PUTRI MARYAM ANGGREINI

Kelas  : SMAK06-5

NPM  : 25212773

Pengertian Bank
Bank adalah lembaga keuangan yang menyimpan atau menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan, giro, deposit dan mengeluarkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit.  Tabungan, giro, deposit merupakan source of fund, sedangkan kredit merupakan use of fund.  Fungsi bank seperti kedua tangan, yaitu tangan kanan dan tangan kiri. Dimana untuk menjaga kestabilan, tangan kanan bank menghimpun dana dari para nasabahnya, sedangkan tangan kiri bank harus mengeluarkan kredit bagi masyarakat agar jumlah uang beredar tetap stabil , dan bank juga memiliki keuntungan dari bunga kredit tersebut sehingga nasabah yang menyimpan uangnya di bank bisa mendapat kelebihan berupa bunga.

Alasan mengapa orang menyimpan uang di bank
Di asumsikan orang yang menyimpa uang di bank (X). Orang menyimpan uang di bank mempunyai alasan tertentu, diantaranya adalah ingin medapatkan interest, risk yang positif dan investasi. Biasanya orang yang menyimpan uang di bank karena pendapatan yang besar. Dengan pendapatan yang besar orang memiliki kecenderungan yakni untuk konsumsi, berjaga-jaga (precautionary) serta untuk investasi.  Dengan menyimpan uang di bank seorang nasabah ingin mendapatkan bunga yang lebih besar (i1) dengan mendapatkan bunga dari bank maka tabungan nasabah tersebut akan menjadi lebih banyak. Di fungsi bunga juga bertujuan menjaga nominal uang dari tekanan inflasi, sehingga secara riil, uang Anda tidak tergerus yang mengakibatkan nilainya semakin berkurang. Risk adalah resiko yang dihasilkan dari bank tersebut tetapi risk ini merupakan resiko yang positif. Resiko positif yang dimaksudkan seperti misalnya rasa aman yang akan diperoleh nasabah. Dengan menyimpan uang di bank nasabah akan merasa aman tidak perlu takut akan kehilangan uangnya. Selain lebih aman, menabung di bank juga dapat mencegah lupa di mana menaruh uang Anda jika menyimpan di rumah. Misalnya menyimpan uang di tempat yang cukup rumit ditemukan di rumah Anda, sehingga risiko lupa di mana uang disimpan akan semakin besar.Bank juga dapat berperan dalam investasi. Maksudnya adalah investasi tersebut membantu nasabah untuk mendapatkan perolehan dana dengan cara penerbitan dan penjualan efek di pasar modal.

Alasan orang meminjam uang di bank
Diasumsikan bahwa yang meminjam uang adalah (Y). Ada faktor-faktor yang menjadikan alasan seseorang meminjam uang di bank :
a.       Investasi (capital)
Seseorang meminjam uang di bank untuk keperluan misalnya orang tersebut ingin membuka usaha kemudian karena dia kekurangan dana maka akhirnya meminjam uang tersebut untuk investasi.

b.      Menambah kapasitas/cash flow
Contohnya adalah kartu kredit. memiliki kemampuan lebih untuk bertransaksi dengan memperoleh kredit belanja, seperti belanja atau berlibur di hotel dengan kartu kredit.
Dengan meminjam uang di bank maka seseorang tidak perlu khawatir ada double coincidence. Jika tidak lewat bank maka kita perlu ada kepercayaan (trust) antara orang yang akan meminjam uang dengan orang yang akan memberikan pinjaman tersebut. Dan pastinya orang yang akan meminjamkan uang harus mempunyai dana untuk di pinjamkan.

Hubungan antara X, Y dengan Tingkat Suku Bunga di Bank
Di dalam dunia perbankan pasti ada terkaitan dengan tingkat suku bunga (i) . Penyaluran dan peminjaman dalam kegiatan di bank akan adanya terkaitan dengan bunga. Pihak X sebagai penyimpan uang atau bisa disebut juga penyalur dana ke Bank mengharapkan tingkat bunga (i1) sebesar-besarnya. X mengharapkan nilai dari bunga i1 yang besar sebagai balas jasa karena uang yang telah disimpan di Bank. Pihak Y justru berbanding terbalik dengan pihak Y, pihak Y sebagai peminjam uang atau dana harus membayar sejumlah uang berupa bunga sebagai biaya atas uang pinjaman yang diperoleh dari Bank. Pihak Y yang menganggap bahwa bunga (i2) sebagai biaya, mengharapkan nilai bunga i2 yang sekecil-kecilnya agar adanya  selisih antara keuntungan yang diterima dari hasil usaha yang dikembangkannnya dengan biaya bunga yang harus dibayarakan.

Bank sebagai perantara juga merupakan badan usaha. Sebagai badan usaha, tentu Bank membutuhkan laba supaya usahanya bisa terus berjalan. Bank akan mendapatkan laba dari selisih bunga yang diperoleh dari peminjam dana (Pihak Y) dengan bunga yang diberikan kepada pihak penyalur dana (Pihak X). Selisih bunga antara i2 – i1 akan menghasilkan interest spread. Hal ini akan menyebabkan Bank ingin i2 > i1.

Dana dari Luar Usaha (Pasar Modal)



Ilustrasi dari gambar tersebut anggap saja X adalah orang yang memiliki dana yang lebih. Dan Y merupakan orang yang kekurangan dana. Untuk itu pihak Y adalah orang yang akan membutuhkan dana maka Y menerbitkan obligasi (surat hutang) yang selanjutnya dibeli pleh pihak X. Kemudian setelah pihak Y mendapatkan dana dari penerbitan obligasi dia mengembangkan perusahaannya lalu menjual saham-saham yang dia miliki. Pihak X yang kelebihan dana kemudian membeli saham dari pihak Y. Pihak X akan mendapatkan diskonto dari pembelian obligasi serta akan mendapatkan dividen karena telah membeli saham dari pihak Y.
Kebijakan mengenai bonus ada dua, yaitu :
1.   Micro Manage : Dalam hal ini, bonus yang diberikan biasanya sedikit sementara retained earningnya diperbesar dan biasanya owner ikut campur dalam kegiatan operasional.
2.   Macro Manage : Dalam hal ini, terdapat target perusahaan, contohnya jika karyawan dapat menjual barang di atas target maka akan mendapat pembagian hasil dari keuntungan penjualan tersebut.

            Perhitungan dividen yang akan di peroleh oleh pihak X :
        Ketika adanya perhitungan dari nilai dividen, dana bonus, dan laba ditahan ini akan berhubungan dengan dua pihak, yakni pemilik dan manajemen. Pemilik saham pada umumnya lebih menyukai dan mengharapkan usahanya terus berkembang pesat atau survive dengan cara memperbesar nilai laba ditahan, dan menggunakannya untuk perluasan usaha, peningkatan produktivitas, dan kegiatan yang meningkatkan kinerja perusahaan. Berbeda dengan pemilik, pihak manajemen juga mengharapkan adanya bonus sebagai apresiasi lebih atas kinerja dan kontribusinya atas kemajuan perusahaan.
Pihak X mengharapkan nilai dari i3 > i1, sehingga bila X menyalurkan dana di pasar modal akan lebih menguntungkan dibandingkan menyimpan uangnya di Bank.
Pihak Y mengharapkan nilai dari i3 < i2, sehingga bila Y meminjam dana di pasar modal atau memperoleh pinjaman dana dari pasar modal, sehingga B bisa mendapatkan keuntungan yang lebih dari selisih tingkat bunga dengan biaya bunga yang dibayarkan.
Idealnya kondisi bunga pasar modal adalah:

i2 > i3 > i1

Terkadang bunga  tidak selalu berada dalam posisi ideal tersebut. Maka, tingkat bunga pasar modal bisa dijadikan alternatif atau parameter dalam mengambil keputusan penyaluran dan peminjaman dana.
Jika i3 > i1, X bisa mengambil keputusan menyalurkan dana di pasar modal, sedangkan jika dengan menaruh uang di Bank dan nilai i1> i3, keputusan menabung di Bank bagi X tepat.
Jika i3 < i2, Y bisa mencari pinjaman dana di pasar modal, sedangkan jika i3 > i2, lebih baik Y meminjam uang ke Bank.

Capital Gain, Capital Loss, Short Selling, Potensial Lost dan Potensial Gain

  • Capital gain yaitu keuntungan yang didapat ketika Anda menjual aset melebihi yang kita bayar untuk membelinya. 
  • Sedangkan capital loss adalah kerugian yang timbul ketika aset modal dijual dengan harga lebih rendah dari harga beli.
  • Short selling merupakan  suatu cara yang digunakan dalam penjualan saham di mana investor/trader meminjam dana (on margin) untuk menjual saham (yang belum dimiliki) dengan harga tinggi dengan harapan akan membeli kembali dan mengembalikan pijaman saham ke pada saat saham turun.
  • Potensial loss adalah kerugian yang masih belum terjadi atau dapat dikatakan masih sebagai estimasi
  • Potensial Gain yaitu keuntungan yang masih belum terjadi tetapi sudah diestimasikan, namun belum dicatat karena belum terjadi secara real.

Contoh ilustrasinya sebagai berikut :

Harga Saham :

Tanggal 26 Juni 2014 
Tuan X membeli saham pada pukul 10.00 dengan harga 10.000 per lembar saham, kemudian pada pukul 12.00 harga saham naik menjadi 11.000 kemudian Tuan X berencana untuk menjual sahamnya. Dari hasil penjualan itu maka tuan A mendapatkan capital gain sebesar 1.000 dengan cara penjualan short selling yaitu menjualan saham dengan waktu yang relative singkat.
adapula istilah hedging yaitu dalam dunia keuangan dapat diartikan sebagai suatu investasi yang dilakukan khususnya untuk mengurangi atau meniadakan risiko pada suatu investasi lain. ketika nilai saham tidak lagi meningkat, justru terus menerus menurun dan memaksa  \X harus menjual sahamnya pada harga rendah. kerugian tersebut disebut dengan capital loss.

Contoh ilustrasinya sebagai berikut :Contoh ilustrasinya sebagai berikut :
Tuan Y membeli saham pada tanggal 26 juni pukul 10.00 dengan harga 10.000 kemudian pada tanggal yang sama jam 11.00 harga saham naik menjadi 11.000, Tuan Y percaya bahwa harga saham dari perusahaan ABC akan terus naik, maka dia berencana untuk menunda penjualan saham tersebut dan melakukan hedging, ternyata pada jam 15.00 saham turun menjadi 9.500 ,maka kemungkinan potensial lost yang didapatkan tuan Y sebesar 500. Pada kasus yang sama jika harga saham naik terus menerus maka disebut tuan Y bisa mendapatkan potensial gain.